JARINGAN SYARAF TIRUAN ANALISA PENGARUH DAGING KAMBING PADA KESEHATAN PRIA MENGGUNAKAN METODE PERCEPTRON
Abstract
Daging Kambing merupakan salah satu jenis daging merah yang banyak dikomsumsi oleh manusia. Daging kambing banyak disukai oleh masyarakat, karena mudah didapatkan, mudah cara pengolahannya, banyak variasi masakan yang dapat dibuat, dan lebih murah jika dibandingkan dengan daging sapi atau daging merah yang lain. Pria lebih sering mengkomsumsi daging kambing dari pada wanita. Akan tetapi, pria tidak mengetahui pengaruh yang dihasilkan jika mengkomsumsi daging kambing secara berlebihan. Semakin sering pria mengkomsumsi daging kambing maka semakin banyak masalah penyakit atau pengaruh yang muncul. Masalah ini menjadi salah satu kendala dalam kesehatan pria. Informasi mengenai pengaruh yang dihasilkan daging kambing pada kesehatan pria pun masih belum banyak diketahui. Padahal informasi tersebut sangat penting terhadap kesehatan pria jika mengkomsumsi daging kambing. Jika daging kambing dikomsumsi pada pria dewasa yang berusia 40-60 tahun dengan berat badan 90 kg keatas maka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius, yaitu naiknya tekanan darah dan peningkatan kadar lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Jaringan syaraf tiruan merupakan suatu sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik-karakteristik menyerupai jaringan syaraf biologi. Secara prinsip, jaringan syaraf tiruan dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh komputer digital normal. Metode Perceptron biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan suatu tipe pola tertentu yang sering dikenal dengan pemisahan secara linear. Pada dasarnya, Perceptron pada jaringan syaraf dengan satu lapisan memiliki bobot yang bisa diatur dan suatu nilai ambang (threshold). Algoritma yang digunakan oleh aturan Perceptron ini akan mengatur parameter-parameter bebasnya melalui proses pembelajaran. Nilai threshold pada fungsi aktivasi adalah non negatif. Fungsi aktivasi ini dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi pembatasan antara daerah positif dan daerah negatif.
Kata Kunci : Daging Kambing, Jaringan Syaraf Tiruan, Matlab, Perceptron.References
Desiani and M. Arhami, Konsep Kecerdasan Buatan, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006.
D. Puspitaningrum, Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006.
J. J. Siang, Jaringan Syaraf Tiruan & Pemrogramannya Menggunakan MATLAB, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009.
D. Rosyidi, L. E. Radiati and N. Uyun, "KUALITAS KIMIA DAGING KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) JANTAN DAN KAMBING PERANAKAN BOER (PB) KASTRASI," Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, vol. 4, p. 2, 2009.
A. Dario, Psikologi Perkembangan Dewasa dan Muda, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2001.
A. M.D and N. T, "EFEK KOMSUMSI DAGING KAMBING TERHADAP TEKANAN DARAH," KESEHATAN MASYARAKAT, vol. 10, p. 1, 2015.
F. R. Hartantri and A. Pujiyanta, "DETEKSI PENYAKIT DAN SERANGAN HAMA TANAMAN BUAH SALAK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) DENGAN METODE PERCEPTRON," Jurnal Sarjana Teknik Informatika, vol. 2, p. 2, 2014.
Y. Sugiarti, Analisis & Perancangan UML [Unified Modeling Languange] Generated VB.6, Yogyakarta: Penerbit GRAHA ILMU, 2013.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (Refer to The Effect of Open Access).